Strategi Cetak SDM Pertanian Unggul Melalui Gerakan Literasi

By Admin


nusakini.com - Kementerian Pertanian ( Kementan) melalui Sekretaris Jenderal siap mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani. Kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani merupakan dua sisi mata uang yang keduanya harus diperhatikan yang salah satu kuncinya yaitu SDM Pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pernyataan tersebut diwakili Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmon pada Video Teleconference Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor senin (04/05).

“SDM pertanian yaitu ASN (termasuk THL), penyuluh pertanian swadaya, pelaku bisnis pertanian dan petani. SDM Pertanian yang unggul yaitu professional (memiliki pengetahuan, sikap tanggung jawab, kompetensi yang memadai, berkualitas), mandiri dan berdaya saing”, ujar Momon.

Gerakan literasi merupakan gerakan untuk menambah pengetahuan melalui membaca, melihat, mendengar dan melihat dari fenomena yang terjadi di lingkungan. Perpustakaan merupakan salah satu titik untuk gerakan literasi. 

Pada kondisi Covid-19, pemanfaatan ICTs (Information and Communications Technology) menjadi hal yang positif dan perpustakaan harus dapat diakses dalam genggaman.

Disisi lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembagan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menyatakan kunci penting keberhasilan Kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani hingga Generasi Millenial Pertanian adalah penguatan sumberdaya manusia pertanian, mulai dari petani, penyuluh, administrator, POPT, hingga SDM terdidik seperti mahasiswa Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia. “Ini sejalan dengan program prioritas Presiden Jokowi periode kedua, sehingga harus ditindaklanjuti semua sektor di Kementerian Pertanian,” katanya.

Karenanya, menurut Dedi, dukungan BPPSDMP untuk program tersebut sangat diharapkan. Khusus pencetakan generasi millenial, Dedi menuturkan program tersebut akan terus ditingkatkan. Sebab yang akan menguasai IT dan komunikasi informasi adalah petani millenial. 

“Kita sudah memasuki era 4.0 dan yang bisa memasukinya adalah petani millenial. Karenanya BPPSDMP akan mencetak petani millenial yang cerdas, melek teknologi, dan berjiwa enterpreneurship tahan banting,” katanya. Diharapkan pertanian Indonesia di 10 tahun yang akan datang didominasi generasi muda yang mampu membawa pertanian ke level tertinggi.

Pada kegiatan tesebut, Idha Widi Arsanti Kepala Pusat Pendidikan menyatakan bahwa dalam perkuat SDM Pertanian Generasi Millenial membentuk leterasi digital diantaranya pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

“Melakukan pembinaan tenaga pendidikan dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan khususnya bagi peserta didik. Kegiatan yang terus dilakukan diantaranya seminar dan workshop mengenai perancangan penelitian, penulisan jurnal ilmiah, publikasi jurnal internasional,” Tegas Idha Widi Arsanti.

Dalam Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) dilakukan penyadaran, penumbuhan, pengembangan, dan pemandirian kewirausahaan bagi generasi muda untuk berwirausaha di bidang pertanian dapat dipilih usaha agribisnis hulu sampai hilir yang diwujudkan dalam bentuk bisnis. 

Sehingganya generasi muda pertanian sehingga mampu menjadi job-creator di sektor pertanian serta mendorong pertumbuhan dan perkembangan kapasitas Lembaga Penyelenggara Pendidikan Pertanian sebagai center of Agrisociopreneur development berbasiskan inovasi agribisnis. (drea)